Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan
“Creative Millenials Entrepreneur”
Perguruan tinggi sebagai salah satu mediator dan fasilitator terdepan dalam membangun generasi muda bangsa mempunyai kewajiban dalam mengajarkan, mendidik, melatih dan memotivasi mahasiswanya sehingga menjadi generasi cerdas yang mandiri, kreatif, inovatif dan mampu menciptakan berbagai peluang usaha atau lapangan pekerjaan. Mahasiswa harus menyiapkan masa depan sejak dini meskipun belum lulus kuliah, salah satunya berani memulai wirausaha dan merubah mindset dari jobseeker (pencari kerja) setelah lulus kuliah menjadi job creator (pembuat lapangan kerja). Salah satu usaha perguruan tinggi dalam membangun generasi bangsa adalah dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang merupakan proses penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswa agar tercipta semangat inovasi dan kreativitas dalam diri mahasiswa. Berangkat dari latar belakang pemikiran tersebut maka Pengembangan dan Potensi Kewirausahaan Mahasiswa UBK menyelenggarkan kegiatan Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan, Konsultasi Kewirausahaan dengan mengangkat tema: “Creative Millenials Entrepreneur”, yang dilaksanakan pada hari Sabtu (1/2/2020) di Aula DR. Ir. Soekarno, Kampus UBK Kimia, Menteng, Jakarta Pusat.
Tujuan diselanggarakan Seminar dan Pelatihan Kewirausahaan ini adalah untuk: 1) Membangun kesadaran mahasiswa/i UBK tentang wirausaha; 2) Menumbuhkan semangat mahasiswa/i untuk berwirausaha; 3) Sebagai sarana untuk mewadahi mahasiswa/i UBK dalam berwirausaha; 4) Membangun mitra usaha dan memperluas jaringan mahasiswa/i dalam berwirausaha. Demikian penjelasan dari Wisnu Hadi Perdana, dalam pidato sambutannya selaku Ketua Panitia Pelaksana.
Sedangkan Sekretaris Panitia pelaksana, Syifa Januarina R., menjelaskan manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan ini antara lain: “Mahasiswa/i UBK memperoleh pemahaman dan keterampilan dasar dalam berwirausaha. Dapat mengembangkan inovatifitas dan kreatifitas mahasiswa/i dalam wirausaha. Memberikan peluang mahasiswa/i untuk membangun dan mengembangkan usaha. Memudahkan mahasiswa/i untuk memperoleh relasi dalam berwirausaha Membangun mitra usaha dan memperluas jaringan mahasiswa/i dalam berwirausaha.
Dalam Pidato Sambutannya Kabag Kemahasiswaan, Salomon Babys, S. IP., M. Si., mewakili Wakil Rektor III UBK, menyampaikan: “kita harus merasa bangga dengan nilai-nilai kebangsaan yang di ajarkan di UBK karena dari pemahaman nilai-nilai tersebut bisa mendorong dan menguatkan jiwa entrepreneur. Masa depan bangsa ini tergantung dari generasi muda terutama dari mahasiswa UBK. Bahwa hampir semua kampus di dunia sudah menyelenggarakan entrepreneurship, demikian juga UBK tidak mau ketinggalan. Kedepan mahasiswa UBK mulai lebih menonjolkan kemampuan-kemampaunnya”.
Sambutan dari Rektor UBK, Drs. Soenarto Sardiatmadja, MM., MBA., menyampaikan: “Konsep entreperenurship untuk mahasiswa di UBK sudah lama dan baru tiga thun terakhir ini mulai muncul dan memiliki prestasi yang luar biasa. Paradigm orang tua dahulu mengarahkan anaknya menjadi PNS, sekarang ini kebutuhan entrepreneur yang harus menjadi bagian yang terpenting pembangunan suatu bangsa. Bangsa yang ingin maju harus di dukung entrepreneur baik entrepreneur sebagai profesi dan entrepreneur pemula. Para mahasiswa harus punya sense of entrepreneurship. UBK setidaknya mengajarkan mahasiswa memiliki naluri yang tinggi terhadap entreprenurship. 2% dari penduduk suatu bangsa untuk bisa maju harus punya entrepreneur. Di Indonesia setidaknya 5 Juta entrepreneur untuk bangsa ini bisa maju. Saat ini di Indonesia baru 0,2 % yang menjadi entrepreneur”.
Masuk pada acara inti yaitu pemaparan dari narasumber. Materi pertama disampaikan oleh Erita Oktasari, SE., MM., yang membawakan makalah “kendala UMKM yang sering terjadi di Indonesia”., Erika menjelaskan permasalahan yang umum terjadi di Indonesia yaitu: 1. Modal; 2. Terkait urusan perizinan; 3. Rendahnya kesadaran untuk membayar pajak; 4. Kurangnya ninovasi; 5. Masih gagap teknologi. Untuk itu solusinya adalah: 1. Crowfounding; 2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP); 3. Pembukuan dan Pembayaran Pajak; 4. Analisa SWOT; dan 5. Teknologi. Selesai pemaparan dilanjutnya dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator Salomon Babys, S. IP., M. Si., dan penyerahan plakat.
Selanjutnya pemaparan kedua dari Aang Permana yang membawakan makalah “Merintis Usaha dari Desa”. Aang menjelaskan 3 tips merintis usaha yaitu mulai dengan: 1. Produk seadanya, 2. Market seadanya, dan 3. Produksi sebisanya. Dalam paparannya juga disampaikan bahwa bisnis itu ada tahapannya yaitu 1. Mulai seadanya, 2. Cepat belajar, 3. Paham market, 4. Paham operasional, dan 5. Bisnis owner. Berkaitan dengan minset bisnis itu sulit, tapi bisa. Kuncinya belajar dan konsisten. Selesai pemaparan makalah dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan dipandu moderator Samsu marlin, S.T., M.T., dan penyerahan plakat kepada narasumber.
Sebagai narasumber terakhir yaitu Mega Tri Kususma, S. Pd. I., M. Si., yang membawakan makalah “Menganalisa dan Rekruitmen Tenant pengembangan Potensi Kewirausahaan (PPK)”. Mega menjelaskan dalam Pembinaan Tenant PPK ada 5 point yaitu: 1. Konsultan Kewirausahaan, 2. Bimbingan Kewirausahaan, 3. Pelatihan Kewirausahaan, 4. Jejaring Dunia Usaha, dan 5. Akses Permodalan. Selesai pemaparan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab peserta dipandu oleh moderator Salomon Babys, S. IP., M. Si., dan penyerahan plakat kepada narasumber. Acara ditutup dengan foto bersama seluruh panitia dan peserta.