Sosialisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi



“Membentuk Insan Akademik Universitas Bung Karno Dalam Rangka Merdeka Belajar - Kampus Merdeka di Era Covid-19”

Meskipun dalam suasana Pandemi Covid-19 namun UBK tetap semangat dalam menyelenggarakan aktifitas akademik guna menambah ilmu dan wawasan bagi para mahasiswa dengan online dan pada Sabtu (24/4/2021) bertempat di Aula DR. Ir. Soekarno. Kampus UBK, Jalan Kimia No. 20 Menteng, Jakarta diselenggarakan kegiatan dalam rangka Sosialisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pengumuman Duta Kampus Periode 2021-2022, Ramah Tamah dan Buka Bersama Ramadhan 1442 H, Berbagi pengalaman bersama Putra Wisata Seni Indonesia 2020 yang digelar dengan Protokol Kesehatan yang ketat. Acara yang dihadiri Rektor, Wakil Rektor III, Dekan Fakultas Hukum, Dekan Fakultas Ekonommi dan Bisnis, Kaprodi Fakultas Teknik, Kabag Kemahasiswaan, para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UBK.

Dalam pidato sambutannya Wakil Rektor III, Rinaldi Agusta Fahlevi, S.H., M.H., CLA., menyampaikan: “Aktifitas minat dan bakat merupakan bagian dari akademik, sehingga bisa dicapai akademik yang sempurna. Kegiatan-kegiatan harus ditingkatkan dan terdokumentasi dengan baik. Hal ini terkait dengan kompetensi mahasiswa selain kepentingan akreditasi institusi dan program studinya. Mengapa saya mengumpulkan BEM dan UKM ? karena anda adalah pemimpin dari mahasiswa. Kegiatan ini bisa dipimpin oleh UKM dan BEM. Mislnya BEM melakukan penelitian, tentunya dibawah panduan program studi masing-masing. , kaprodi maupun dekan. BEM itu bagian integral dari fakultas sehingga setiap kegiatan-kegiatan BEM adalah selalu berkesinambungan dengan fakultas dan program studi. Bahwa kedepan akktifitas-aktifitas mahasiswa tidak hanya berkaitan dengan pengajaran saja tapi juga masuk dalam penelitian dan pengabdian masyarakat”.

Selanjutnya pidato sambutan dari Rektor UBK, Dr. Didik Suhariyanto, S.H., M.H., dalam kesempatan ini menyampaikan: “Kita harus menjunjung dan mengimplementasikan nilai-nilai apa yang telah dilakukan para pendiri negara, khusunya Bung karno. Dasar inilah yang dipakai oleh Bangsa Indonesia dalam menjalankan pemerintahan. Visi UBK adalah menjadi kampus unggul, mahasiswanya unggul, aktifitas Tri Dharma Perguruan Tinggi unggul kemudian di implementasikan tidak hanya teori-teori yang di dapat, menghasilkan buku saja, menghasilkan karya-karya, inovasi, penelitian tetapi hasil penelitiannya bisa di implemetasikan, bisa berguna bagi masyarakat. Peranan civitas akademika UBK, kalau saat ini ada perkembangan untuk Pendidikan Pancasila akan dihapus kurikulumnya baik ditingkat SD smapai perguruan tinggi, kalau Pancasila dihapus dan Bahasa Indonesia dihapus ya bagaimana ini ? padahal Pancasila sebgai sumber hukum. Civitas akademika UBK termasuk mahasiswa melaksanakan Ajaran Bung karno, termasuk bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu yang harus digunakan oleh bangsanya sendiri. Bangsa lain saja sangat bangga dengan bahasanya sendiri”.

Rektor UBK lebih lanjut menjelaskan: “Nasionalisme harus kita junjung tinggi, Pancasila harus kita junjung tinggi. Kita jalankan nasionalisme oleh civitas akademika dengan nnilai-nilai petriotik, tanpa nilai-nilai patriotic bangsa ini nakan semakin rendah. Padahal Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar sekali. Nilai-nilai Pancasila menjadi praxis dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Bagaimana nilai-nilai akademik di UBK menjadi unggul dan nilai-nilai nasionalisme, nilai-nilai patriotism sebagai keunggulan dari UBK tidak dimiliki oleh perguruan tinggi yang lain. UBK memiliki nilai-nilai historis yang luar biasa untuk diimplementasikan”. “Mahasiswa UBK bisa mencontoh Bung Karno sebagai figure filosof, pemikir dan seorang praxis sehingga bisa mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga mahasiswa-mahasiswa kita dibidang akademik harus memiliki jiwa yang Progresif Revolusioner, tidak saja memahami ilmu, mendalami ilmu yang didapat di bangku kuliah tetapi bisa di praxiskan sehingga nanti setelah lulus kuliah kemudian bisa di implementasikan dalam dunia kerja. Tidak hanya pencari pekerjaan tapi bisa menciptakan lapangan kerja secara mandiri, termasuk karya-karya penelitian, termasuk pemilihan duta kampus itu adalah implementasi dari nilai-nilai akademik. BEM melakukan kegiatan-kegiatan, aktifitas kampus itu melaksanakan nilai akademilk dalam bentuk praxis. Termasuk ada kepeduian sosial, humanis ada kepedulian sesame dilingkungan sendiri, untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga mahasiswa UBK terus kreatif, inovatif dan bermanfaat yang dilakukan BEM maupun UKM bagi masyarakat, bangsa dan negara. Saya mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang sudah terpilih menjadi Duta Kampus UBK”. Demikian Dr. Didik jelaskan.

Rangkaian acara selanjutnya pembacaan hasil pemilihan Duta Kampus Periode 2021-2022 berdasarkan Surat Keputusan Rektor UBK Nomor: 033/KEP-REK-UBK/4/2021 tentang Penetapan Duta Kampus UBK Tahun 2021 yaitu sebagai berikut: Duta Bahasa : Rachmia Mawardi; Duta Lingkungan : Fadji Ode Suhari; Duta Anti Narkoba: Frangky Ariansyah; Duta Pendidika : Uly Angel Sihombing; dan Duta Seni dan Budaya : Thea Aprillia. Sebelum acara buka bersama dilaksanakan Tauziah dari Ustadz Harun yang dalam ceramahnya menyampaikan: “Bahwa ilmu sangat penting dan di dalam Islam sangat dianjurkan sebagaimana firman Allah SWT: ‘Allah Yang Maha Kuasa meninggikan harkat orang-orang yang berilmu diantara kalian dan orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat’. Nabi Muhammmad juga bersabda bahwa menunntut ilmu hukumnya bagi setiap laki-laki Islam dan perempuan Islam. Bahkan ada hadits Rasulullah: ‘Siapa orang yang ingin meraih dunia dengan ilmu, dan orang yang ingin meraih akhirat harus dengan ilmu’. Yang terpenting kita tekun dalam banyak hal. Di Al Quran disebutkan bahwa siapa orang yang bersungguh-sungguh maka dia berhasil”.

Setelah Buka Bersama dan melaksanakan sholat Maghrib, masuk pada sesi acara Berbagi pengalaman bersama Putra Wisata Seni Indonesia 2020, Bung Abdul Aziz Anbar Nawawi, Mahasiswa Fisip Semester Akhir UBK. yang dalam kesempatan ini Bung Abdul menyampaikan bahwa kriteria dalam pemilihan ajang Putra-Putri biasanya dengan 3 kriteria yaitu; Beauty, Brain dan Behavior. Motivasi ikut ajang pemilihan Putra Pariwisata Seni Nasional adalah untuk bisa berkontribusi untuk Indonesia dengan cara mempromosikan sektor pariwisata yang ada di Indonesia, dan bisa mengeksplore tempat-tempat wisata di Indonesia, selanjutnya adalah untuk meningkatkan prestasi diri.